Berikut ini adalah tulisan dari bapak
https://www.facebook.com/liawbudi ahli keuangan dan manajemen resiko tentang bagaimana
kita memahami MMM dan resikonya. Semoga tulisan ini memberikan
pencerahan bagi Anda, yang masih ragu dengan sistem MMM.
Saya agak sedikit tergelitik untuk sharing tentang MMM.
Tidak sedikit
dari yang kita tawarkan memandang sinis program MMM, pertanyaan nya
pada mereka adalah apa yang salah dengan tawaran itu ? Bukankah kita
hanya sedang mencoba untuk men-sharing kan sesuatu yang menurut kita
menarik dan dapat membantu dalam menambah pemasukan keuangan dengan
memanfaatkan uang bebas atau uang lebih, uang sisa dari pemasukan
setelah dikurangi pengeluaran dalam sebulan ?
Demikian juga dengan mereka, mereka pun tidak salah menolak nya, karena
itu adalah hak setiap orang. Tidak sedikit dari mereka yang terjebak
pada trauma masa lalu yang berkaitan dengan Money game, arisan berantai,
dan lain nya, sehingga sulit untuk membuka pandangan
bahwa MMM berbeda. Apa beda nya ? "saya tidak peduli dengan hal itu"
Tidak
sedikit pula beranggapan bahwa MMM adalah pekerjaan untuk mereka yang
tidak punya pekerjaan lain alias hanya sebagai alasan untuk
bermalas-malasan. Pertanyaannya :
bukankah impian dari setiap manusia
untuk hidup nyaman dimana passive income datang memenuhi kantong uang
mereka tanpa mereka bekerja ?
Tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa dosa, kalau tidak bekerja tapi dapat uang?
Apakah yang dilakukan MMM sehingga menjadi dosa, apa yang dilakukan MMM ?
Bukankah
setiap member yang bergabung di MMM melakukannya dengan free will atau
kehendak bebas tanpa paksaan dari siapapun ? Dan mereka yang bergabung
pun memahami bahwa sistem kerja MMM adalah sistem berbagi alias gotong
royong agar terjadi keadilan dalam sistem keuangan kita.
MMM beresiko sehingga perlu dihindari !! Sangat betul sekali MMM
beresiko, bahkan resiko tinggi apabila kita tidak memahami cara kerja
nya. Pertanyaannya kemudian apakah yang kita lakukan sehari-hari tidak
mengandung resiko, punya usaha beresiko bangkrut, bekerja resiko di PHK,
investasi baik di reksadana maupun saham semua tidak dijamin, artinya
beresiko. Bahkan investasi yang dianggap sebagai safe-heaven alias
paling aman seperti emas pun beresiko. Lalu kenapa kita tetap
melakukannya? Kenapa kita tetap mau jadi pengusaha, tetap mau bekerja,
tetap mau berinvestasi ? Karena life is about taking the risk. Hidup
adalah bagaimana kita mengelola resiko itu. Termasuk di MMM, ada resiko
tetapi kita bisa mengelolanya sehingga resiko yang harus kita hadapi
menjadi minimal bahkan NIHIL sama sekali.
Kalau orang nya atau perusahaan nya kabur bagaimana? Siapa yang menjamin
? Pertanyaan nya kembali kalau sebuah bank tutup lalu siapa yang
menjamin nya ? Ada LPS ( Lembaga Penjamin Simpanan ) !!!
Teman-teman,
simpanan yang dijamin oleh LPS itu ada batasan nya, tidak semua
simpanan Anda dijamin oleh LPS. Betul LPS adalah semacam perusahaan
asuransi untuk tabungan Anda, tetapi claim terhadap setiap kejadian itu
semua ada syarat dan ketentuannya. Sama seperti asuransi jiwa maupun
kesehatan semua ada syarat dan ketentuan nya. Dan semua pasti mengerti,
bahwa apabila mengikuti syarat dan ketentuan claim dalam ketentuan LPS
maka uang Anda pasti tidak akan meningkat, dengan kata lain jaman
sekarang neh sudah tidak berlaku lagi, menabung yang sedikit-sedikit
lama-lama jadi bukit, yang berlaku sekarang adalah saldo anda kecil atau
sesuai dengan ketentuan yang dijamin LPS maka yang terjadi adalah
tabungan Anda akan menjadi nol bahkan minus alias Anda berutang biaya
administrasi pada bank tersebut.
Jadi mulailah kita membicarakan hal-hal mengenai investasi diluar
daripada tabungan bank. Misalnya Reksadana, Obligasi atau surat hutang,
Saham, dll. Pertanyaannya muncul lagi apakah investasi semacam itu
dijamin???? Jawaban nya adalah TIDAK !!!! Kenapa ? karena semua
instrumen investasi hanyalah sebuah prediksi belaka, bukan merupakan
kenyataan yang akan terjadi. Semua yang ada pada kertas adalah sebuah
ILUSTRASI BELAKA bukan sebuah jaminan bahwa Anda akan mendapatkan uang
sekian dan sekian. Manajer-manajer investasi seperti Schooders, Bnp
Paribas, Fortis, Mandiri, BNI, Panin, dll bahkan dengan tegas mengatakan
pada awal transaksi bahwa mereka tidak dapat menjamin semua
perkembangan pada instrumen investasi mereka. Perkembangan 10 persen,
20, bahkan 100 persen itu hanyalah angka dari perkembangan di MASA
LAMPAU, bukan berarti akan sama di masa depan. Dan ajaib nya di MMM,
perusahaan atau pun member tidak memiliki personal interest atas semua
uang yg ada, di MMM, kenapa? Karena perusahaan TIDAK MENGUMPULKAN SATU
SEN PUN UANG DARI MEMBER, semua transaksi hanya dilakukan antar member
saja, antara rekening bank member yang satu dengan member yang lain.
Sehingga jika tidak ada yang mengumpulkan uang, maka tidak ada juga yang
tergiur memang uang banyak sehingga membawa kabur uang tersebut. Wong
gak ada rekening pengepul maupun biaya administrasi kepada member yang
mendaftar.
Akhirnya kembali lagi pada sharing mengenai MMM ini, yang dapat kita
lakukan sebagai member MMM hanyalah menceritakan apa yang kita alami di
MMM kepada mereka, teman-teman kita, saudara-saudara kita,
kenalan-kenalan kita, agar mereka tahu bahwa ternyata ada sebuah sistem
yang simpel, gak ribet, gak bikin pusing, dan menghasilkan tambahan
income untuk memperbaiki keadaan keuangan kita. Kalau mereka menerima,
kita syukuri, kalau tidak kenapa harus kecewa? Bukankan sampai saat ini
member MMM Indonesia masih di bilangan angka 70rb member, artinya kita
masih ada pasar yang sangat luas yaitu masih tersisa lebih dari 200 juta
orang yang mungkin ingin menikmati hasil ini bersama-sama dengan kita.
Jadi, Teman-teman, tunjukkan terus bukti bahwa ideologi MMM adalah
sebuah ideologi yang benar, benar-benar ingin membantu mensejahterakan
semua member MMM, dan kita jaga dan pelihara sistem ini, sirkulasi PH
dan GH, sehingga brankas MMM yaitu member-member MMM semakin bertumbuh
dan berkembang.
No comments:
Post a Comment